Sabtu, 08 Juni 2013

Truk Lagoon, Wisata Bahari Dengan Kisah Yang Menyeramkan

 Dilihat dari pemandangan permukaan, Truk Lagoon di Pasifik Selatan sangat indah dan menawan dengan airnya yang biru jernih dan menjadi wisata bahari. Namun saat anda ingin menyelam ke bawahnya, akan terlihat kisah mengerikan dan menegangkan dalam kawasan ini di zaman Perang Dunia II.

Zaman dulu, Truk Lagoon atau dengan nama asli Chuuk Lagoon yang terletak di Federasi Mikronesia, Pasifik Selatan ini adalah kawasan pangkalan utama Jepang pada zaman Perang Dunia II. Namun, kawasan ini hancur karena perang dari pasukan Sekutu selama 3 hari 3 malam yang menjadi balasan serangan Jepang di Pearl Harbour.


Pangkalan besar ini akhirnya hancur. tercatat lebih dari 60 kapal perang Jepang dan 200 pesawat tenggelam. Disana terdapat patahan-patahan kapal perang dan pesawat yang sudah berkarat dan banyak tumbuh karang yang ada di dasar laut dan menjadi situs kapal karam terbesar di dunia.

Pecahan perabotan dapat terlihat jika anda menyelam dan terdapat di lumpur dan pasir. Bahkan, ada beberapa tengkorak yang menjadi bukti keganasan PD II yang ikut tenggelam dalam serangan dan perang dari Sekutu. Bangkai kapal dan tengkorak manusia dapat dilihat di sekeliling dasar laut.

Selama lebih dari 25 tahun kawasan ini tidak dijamah manusia. Ada yang dengan alasan menghormati para korban, ada juga yang merasa takut karena kisahnya. Kawasan yang menjadi kawasan wisata bahari ini dekat dengan Papua Nugini sangat banyak dikunjungi untuk diving. Karena, tidak hanya satu kapal karam yang terlihat, namun ada puluhan.


Apalagi dengan adanya ratusan bangkai pesawat yang sudah jadi menjadi tempat terumbu karang dan biota laut lainnya. Truk Lagoon, memang disebut situs kapal karam terbesar di dunia. Bangkai kapal yang berisi peluru, tank perang dan bahkan mobil Jeep menjadi daya tarik. Tak jarang juga terumbu karang warna-warni ada di bangkai-bangkai yang terlihat menyeramkan ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar