Dilihat dari pemandangan permukaan, Truk Lagoon di Pasifik
Selatan sangat indah dan menawan dengan airnya yang biru jernih dan menjadi
wisata bahari. Namun saat anda ingin menyelam ke bawahnya, akan terlihat kisah mengerikan
dan menegangkan dalam kawasan ini di zaman Perang Dunia II.
Zaman dulu, Truk Lagoon atau dengan nama asli Chuuk Lagoon
yang terletak di Federasi Mikronesia, Pasifik Selatan ini adalah kawasan
pangkalan utama Jepang pada zaman Perang Dunia II. Namun, kawasan ini hancur
karena perang dari pasukan Sekutu selama 3 hari 3 malam yang menjadi balasan
serangan Jepang di Pearl Harbour.
Pangkalan besar ini akhirnya hancur. tercatat lebih dari 60
kapal perang Jepang dan 200 pesawat tenggelam. Disana terdapat patahan-patahan
kapal perang dan pesawat yang sudah berkarat dan banyak tumbuh karang yang ada di
dasar laut dan menjadi situs kapal karam terbesar di dunia.
Pecahan perabotan dapat terlihat jika anda menyelam dan
terdapat di lumpur dan pasir. Bahkan, ada beberapa tengkorak yang menjadi bukti
keganasan PD II yang ikut tenggelam dalam serangan dan perang dari Sekutu. Bangkai
kapal dan tengkorak manusia dapat dilihat di sekeliling dasar laut.
Selama lebih dari 25 tahun kawasan ini tidak dijamah manusia.
Ada yang dengan alasan menghormati para korban, ada juga yang merasa takut
karena kisahnya. Kawasan yang menjadi kawasan wisata bahari ini dekat dengan Papua
Nugini sangat banyak dikunjungi untuk diving. Karena, tidak hanya satu kapal
karam yang terlihat, namun ada puluhan.
Apalagi dengan adanya ratusan bangkai pesawat yang sudah
jadi menjadi tempat terumbu karang dan biota laut lainnya. Truk Lagoon, memang
disebut situs kapal karam terbesar di dunia. Bangkai kapal yang berisi peluru,
tank perang dan bahkan mobil Jeep menjadi daya tarik. Tak jarang juga terumbu
karang warna-warni ada di bangkai-bangkai yang terlihat menyeramkan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar